Jumat, 07 Oktober 2011

Menjadi Aktivis

Saat pulang kuliyah, aku di kejutkan oleh seorang perempuan. Dia memberiku selembaran. Aku mengambilnya dengan terpaksa dari tangan perempuan itu, dan tidak menghiraukan apa isi yang ada di selebaran itu. Aku menganggapnya angin lalu saja. Maklum… baru lulus SMA.
Sesampai di kost, aku pun mulai membacanya. Aku baca perlahan, isinya tentang DDK 1. Acara apa itu? Aku pun melanjutkan membacanya, DAUROH DAKWAH KAMPUS. “DAUROH” apa itu dauroh?  Aku pun mulai bertanya-tanya dalam hati. Aku tak banyak mengerti tentang organisasi.
Keesokan harinya, aku memberitahu temanku yang satu daerah denganku untuk menghadiri acara tersebut. Kami masih belum jelas apa maksud dari acara tersebut. Waktu dzuhur pun tiba, aku bermaksud untuk shalat di mesjid kampus. Tiba-tiba ada mbak yang menghampiriku, dia pun langsung menyapaku. Sambil cipika-cipiki. Ihh risih sekali, pikirku. Aku tak terbiasa dengan itu.
“Assalamu’alaikum” beliau mengucapkan salam sambil tersenyum ramah menyapaku.
“Wa’alaikumsalam” jawabku, ah.. biasa saja. Aku hanya membalas  sedikit senyuman. Mbk ini SKSD deh. Maklum,  Bahasa yang sering digunakan zaman SMA dulu, Sok Kenal Sok Deket... (ucapku dalam hati)
Ya, kebanyakan orang kalau baru bertemu pasti bertanya tentang namanya siapa, alamat dimana, alumni sekolah, asal daerah dan sebagainya. Aku pun menjawab dengan seadanya. Awalnya aku canggung, tapi lama-kelamaan aku pun mulai akrab.
“Dek, ikut acara DDK 1 gak?”
“lum tahu mbak mau ikut apa nggak.” Jawabku dengan lugu.
“loh kenapa? Ikut aja dulu dek,”
“gak tahu mbak, nanti dipertimbangkan lagi.” Jawabku.
“Dauroh itu sejenis pelatihan dek. Acaranya diadakan selama 2 hari, itu dilaksanakan di Ponpes Sultan Mahmud badarudin. Nanti disana kita dapat materi, games dsb. Terus bertemu teman-teman baru deh.pokoknya seru.”  Beliau menjelaskan.
“ya sudah mbak, insaAllah adek datang.” Aku pun tertarik.
“oh ya, mbak duluan ya ada kerjaan. Assalamualaikum “
“walaikumsalam”
Aku pun mempertimbangkannya,  dan hasilnya walau  setengah hati aku pun ikut ke acara itu bersama teman-teamnku. Kami  pun mengunjungi stand pendaftaran yang ada di bawah pohon. Kami pun bertemu dengan mbak-mbaknya dan bertanya secara mendalam tentang acara itu dan tentang LDK.

***

            Keberangkatan untuk mengikuti acara tersebut pun tiba. Sekitar jam 10 pagi, kami pun sudah berada di Ponpes Mahmud Badarudin. Dengan membawa tas besar yang berisi pakaian dan sebagainya. Kami pun diajak  ke masjid untuk mengikuti materi pertama.
 Sesampai di masjid, kok cewek dan cowok dipisah, ah.. ga menarik deh… maklum lah masih kebawa SMA. Boring banget deh dengerin ceramah terus, kok nggak ada acara nyanyi nya. Ngantuk ni.. aku paling hapal banget kalau lagu-lagu band apalagi lagu trend sekarang, aku ngikutin banget. Jujur, aku nggak tahu nasyid, lagu apaan siihh, melo banget. Dulu alergi banget dengan lagu-lagu yang berbau islami apalagi Qosidahan/ Rebanaan. Musiknya itu loh ga menarik banget, Tapi sekarang aku pengoleksi lagu nasyid loh.hehhe
            Tapi di sini, di Dauroh ini,  mana musik? Mana hiburan? Mana refresh? Mana??? Ah, sama sekali tidak menarik bagiku, pengen rasanya keluar, tapi takut sama mbak nya.  (maklum  masih jahiliyah).
            Setelah sekian lama, Rangkaian kegiatan pun aku ikuti. Dari hari pertama sampai hari ke dua, menuju pulang pun selesai di lakukan. Ahh.. ternyata seru juga ya pikirku. Apalagi ketika outboand, di sanalah aku merasa adanya suatu hubungan kekeluargaan yang erat bersama teman-teman yang lain. Dan mbak-mbaknya ternyata baik-baik semua, berbeda apa yang aku pikirkan sebelumnya.
                                                                        ***

            Di akhir kegiatan, diadakannya suatu dinamika kelompok. Apalagi niihh.. ternyata bagi-bagi kelompok. Untuk apa ini??
            “kepada tutor yang dipilih segera menghendel adik-adiknya” teriak MC.
            Walaupun segudang pertanyaan di hati, acara apalagi ini???  apa boleh buat, kayaknya aku harus dan kudu ikut ni biar tahu bagaimana sistemnya. Lumayan menarik, dinamika itu, di sana boleh curhat ini itu, boleh berbagi masalah dan boleh-boleh yang lainnya termasuk di wajibkan untuk mengenal satu sama yang lainnnya.Wah boleh juga tuh, aku di sini khan belum ada teman, hem... harus aku manfaatin , pikirku, akhirnya aku masuk dalam area yang di namakan ikhwah itu.
          Hem... ada sesuatu yang baru pada diriku di sini, aku jadi anak masjid, aku jadi aktivis, aku jadi ... ah, semuanya serasa aku miliki, aku betul-betul bahagia, aku merasakan banyak perubahan di sini, aku mulai mengenal islam, mengenal iman, lancar tilawah... ah... mulai dari sini.
          Sekarang gelar aktivis dakwah ku sandang , yang tidak semua orang mau dan mampu untuk ini, ah... aku betul-betul bangga, kini aku betul-betul merasakan sejuta kenikmatan yang di berikan oleh allah, aku merasa bahagia, karena Allah telah memilihku menjadi pejuang dakwah.
            Aku pun teringat dengan lirik lagunya Maher Zain. Segera mendengarkan lagu itu.

            Thank you Allah
I was so far from you
Yet to me you were always so close
I wandered lost in the dark
I cloased my eyes toward the  signs
You put in my way
I walked everyday
Further and further away from you
O Allah, you brought me home
I thank you with every breath I take
Alhamdulillah (2x)
All praises to Allah (2x)
Alhamdulillah(2x)
All praises to Allah (2x)
I never thought about
All the thing you have given to me
I never thanked you once
I was too proud to see the truth
And prostrate to see the truth
And prostrate to you
Until I took the first step
And that’s when you opened the doors for me
Now Allah, I realized what I was missing
By being far from you
( kembali ke reff)
Allah, I wanna thank you
I wanna thank you for all the things that you’ve done
You’ve done for me through all my years I’ve been lost
You guided me from all the ways that were wrong
And did you give me hope

Tak terasa air mataku pun mengalir deras… thank you Allah.. thank you Allah … “ucapku dalam hati”


                                                                                                            By       : Amelda Susana

sujud syukur

Dalam kesendirian
Ketika sebagian orang terlelap
Aku khusyuk dengan munajatku
Kau berikan aku air kesejukan
Saat aku dalam kehausan
Hatiku Engkau bukakan
Saat aku kalut dalam kebingungan
Ya Rabb,
Ketika hati ini terpaut dengan cinta-Mu
Ketika raga ini bersatu menyeru asma-Mu
Tak aka ada keraguan untuk taat kepada-Mu
Ya rabb,
Tetapkan hatiku dijalan-Mu
Agar aku senantiasa istiqomah selalu
Bukan sekedar mengharapkan syurga-Mu
Tapi mengharapkan ridha dan rahmat-Mu

Ku panjatkan doa shalawat atas-Mu
Tak lupa pula bersyukur atas nikmat yang Engkau berikan kepadaku
Sujud ini tak henti-hentinya kupersembahkan
Hanya kepada-Mu sang Pencipta alam